Wednesday, February 06, 2013

Sehat Saat Hujan - Tangkal dengan Resep Sup Ayam Organik yang Lezat

Widy Jantiko
Sudah beberapa hari ini, Bandung raya diguyur hujan secara merata mulai dari tempat saya Ranca ekek, Majalaya, Ciparay, Bale Endah, Banjaran, Soreang, bahkan kota Bandung diguyur hujan yang cukup lama, berkisar pukul 1 siang hingga 9 malam. Pergantian Musim ini terkadang membuat tubuh menjadi tidak fit, terutama bagi anda yang menggunakan kendaraan roda dua dalam beraktifitas.

Tips mengenai Resep Sup Ayam Organik yang lezat  ini, mungkin bisa jadi alternatif bagi anda untuk menjaga kesehatan. Tapi sebelumnya alangkah baiknya kalau kita mengenal Gizi Sup Ayam Organik itu sendiri.

Sup ayam adalah makanan yang cukup familiar bagi banyak orang. Umumnya, sup ayam memiliki banyak manfaat kesehatan. Sangat penting bagi Anda untuk memahami nilai gizi dari sup ayam untuk mengetahui kadar  kalori dan asupan gizinya. Apalagi jika anda menggunakan ayam organik, kandungan gizi akan naik 2x lipat dan cemaran bahan kimia mungkin akan turun 2x lipat.

Ukuran porsi rata-rata untuk sup ayam broiler biasa, biasanya adalah 1/2 gelas, dengan kandungan berisi 70 kalori, sekitar 2 g lemak dan 4 g protein. Setiap porsi sup ayam mengandung sekitar 900 mg sodium, sekitar 40 persen dari nilai harian yang direkomendasikan untuk natrium. Jadi jika anda menggunakan ayam organik kandungan gizinya bisa mencapai 2x lipat dengan kandungan Setiap porsi sup ayam mengandung vitamin A dan kalsium yang lebih banyak tergantung bahan-bahan sayuran lainnya.

Informasi Gizi pada majalah "Country Living" di Amerika dapat digunakan sebagai contoh. Dalam resep ini, porsi 1 cangkir memiliki sekitar 229 kalori, 6,6 g lemak dan 25,9 g protein. Sup ayam buatan sendiri mengandung sekitar 314 mg sodium, secara signifikan kurang dari sup tersedia secara komersial. Sup ayam buatan sendiri biasanya berisi jumlah yang signifikan lebih tinggi dari protein karena mengandung lebih banyak ayam. Apalagi jika menggunakan
Ayam Organik.

Nah ini dia Resepnya:
RESEP SUP AYAM ORGANIK
Bahan-bahannya:
1/2 - 1 ekor ayam organik dipotong sesuka hati
3 buah bawang bombay
1/2 inci lengkuas kisar
2 batang serai dititik
5 buah bawang merah
sedikit ketumbar *
sedikit jinten halus *
sedikit jinten kasar * -  disangrai
1 batang lobak merah diiris tipis
2 buah tomat dipotong 4
2 buah kentang dipotong 4
irisan bawang daun
sedikit bawang goreng

Namun Jika anda kerepotan membuat kuah kaldu Ayam Organik, Kami sudah menyediakannya dalam kemasan Frozen, tanpa pengawet dan msg. Kaldu Ayam Organiknya sendiri berasal dari

Kaldu atau sari pati dari Ayam Organik Mhoschi. Bahan-bahan: Air Kaldu Ayam Organik, Bawang Daun, Bawang Bombay, Seledri, Lada Hitam, Garam. Kaldu Ayam yang kami buat bebas MSG (vetsin) dan pengawet.


Cara-caranya:
1. Campurkan bahan-bahan kisar dengan ketumbar, jinten kasar dan jinten halus.
2. Panaskan minyak dan tumis bawang merah dan rempah-rempah tumis hingga layu dan tercium aroma sedap.
3. Masukkan campuran bahan-bahan dan diaduk.
4. Masukkan ayam jika aroma kuah sup sudah mulai tercium.
5. Bila ayam empuk dan kuah mulai menggelegak masukkan pula kentang dan lobak merah.
6. Biarkan hingga kentang dan lobak merah empuk baru tambahkan garam dan merica secukupnya.
7. Terakhir masukkan potongan tomat tadi. Tutup dan hidangkan dengan bawang goreng dan daun seledri.

3 Facebook Fanpage tentang Makanan yang patut diberi Jempol

Widy Jantiko


Kalau beberapa saat yang lalu Hommynugget membuat artikel tentang  7 Blog Tentang Makanan Sehat Yang Lezat, mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi anda. Sekarang Hommynugget akan sharing mengenai Fanpage Facebook yang mungkin saja belum pernah anda dengar namun patut mendapat acungan jempol.


1. Asia Food Recipe
Asia Food Recipe telah mendapat 113,283 likes · 5,226 orang membicarakannya. Asia Food Recipe, membagikan resep-resep yang berasal dari asia, mereka mengklaim untuk menyatukan pencinta kuliner dari selurih asia dalam satu wadah Komunitas. https://www.facebook.com/AsiaFoodRecipe

2. Resep Bunda
Saat ini Fanpage Resep Bunda ini telah mendapat acungan jempol sebanyak 1927 kali. Memang pantas diacungin jempol, Resep Bunda banyak men-sharing resep-resep yang memang patut di acungin jempol. Banyak sekali Resep-resep yang sudah di share; dan banyak mendapat respon positif dari followernya. So Tunggu apa lagi coba cek aja https://www.facebook.com/CateringSehatResepBunda

3. Resep Dapur Umami
2,061 likes · 175 talking about this. Silahkan Cek https://www.facebook.com/pages/Resep-Dapur-Umami/455026097854768?ref=ts&fref=ts

9 Makanan Yang Harus di tunda dan dapat Menyebabkan Alergi Pada Bayi

Widy Jantiko
Aduh senangnya jika bayi anda sudah mulai belajar makan makanan padat. Anda tentu tengah sibuk mencari dan mempersiapkan menu-menu untuk diberikan padanya agar tidak bosan, bukan?

Tapi Bunda, Jangan sembarangan dalam memilih makanan padat pertama bagi bayi Anda. Kesalahan dalam memberi makanan padat pada bayi dapat menyebabkan alergi maupun gangguan kesehatan lainnya. tidak setiap makanan itu “boleh” langsung diberikan untuk si kecil lho. Ada beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari pemberiannya di awal-awal pemberian makanan padat. Apa sajakah itu?

1. Kacang
American Academy of Pediatrics (AAP) mengklaim bahwa tidak ada bukti bahwa menunda pengenalan makanan padat tertentu dapat mencegah alergi makanan. Tetapi Anda perlu berhati-hati ketika memberikan kacang pada bayi karena kacang adalah alergen yang paling umum.

Tunggu hingga bayi berusia lebih dari satu tahun sebelum Anda memberikan kacang atau makanan lain yang terbuat dari kacang. Waspadai efek samping seperti ruam alergi pada bayi setelah makan produk kacang.

2. Madu
Madu tidak cocok diberikan pada tahun pertama bayi karena dapat menimbulkan kondisi lengket di tenggorokan. Bukan itu saja, madu juga mengandung gula yang tidak baik jika bayi diberikan makanan yang terlalu manis lebih dini.

Madu juga mengandung spora Clostridium botulinum, meski spora ini tidak berbahaya untuk orang dewasa tetapi dapat menyebabkan botulisme pada bayi. Gejalanya adalah sembelit, kurang nafsu makan, dan kelesuan.

3. Susu sapi
Bayi di bawah usia satu tahun harus menghindari susu sapi, karena beberapa alasan. Pertama-tama, susu sapi sulit dicerna oleh bayi, dan konsentrasi tinggi dari protein dan mineral mungkin menekan ginjal bayi dan mengiritasi lambung dan usus.

Susu sapi juga tidak memberikan cukup zat besi dan vitamin C untuk bayi seperti pada susu formula atau ASI. Susu sapi mungkin aman diberikan pada bayi setelah melewati usia satu tahun dan waspadai alergi susu sapi pada bayi.

4. Gandum
Gandum dapat bersifat sebagai alergen, meskipun itu jarang sekali terjadi. Penyebabnya adalah kandungan gluten pada gandum serta protein yang susah dicerna dan dapat menyebabkan ruam kulit, diare, sembelit, atau kesulitan tidur karena rasa tidak nyaman pada perut.

Gluten adalah protein elastis yang terkandung dalam beberapa jenis serealia, terutama gandum dan produk gandum (pasta, mie, roti, dll). Sedangkan beras dan jagung tidak mengandung gluten.

Meski gluten dapat menjadi pengganti daging bagi para vegetarian, namun pemberiannya pada bayi dapat menimbulkan efek buruk, terutama bagi mereka yang sensitif terhadap gluten. Efek buruk ini bisa berupa gangguan kulit seperti gatal-gatal dan eksim, gangguan pencernaan (kram perut, konstipasi, mual dan muntah), pusing, lemas, serta gangguan pernafasan.

Karena itu, sebaiknya ibu tidak memberikan makanan ini sampai usianya di atas 6 bulan, untuk menghindari reaksi alergi. Jika ingin mencari bubur instan, carilah bubur dengan bahan yang bebas gluten.

5. Jus
Jangan memberi bayi minum jus ketika usianya masih di bawah enam bulan. Jus mengandung gula yang tidak memberikan manfaat gizi yang tidak dapat Anda temukan dalam buah utuh.

Meskipun jus buah seperti jeruk dan anggur dikemas dengan vitamin C, jus tersebut bersifat sangat asam dan dapat menyebabkan masalah pada perut dan sistem pencernaan bayi terganggu.

6. Putih telur
Telur adalah sumber protein, vitamin D, dan berbagai vitamin dan mineral lainnya, tetapi jangan memberikan telur pada bayi yang masih muda terlebih dahulu. Putih telur dapat memicu alergi pada bayi.

Kebanyakan dokter tidak akan merekomendasikan pemberian telur secara keseluruhan untuk bayi kurang dari satu tahun. Dokter anak mungkin akan memberikan kuning telur saja tanpa putih telur pada bayi usia 7 sampai 10 bulan.

Ketika mengenalkan makanan baru pada bayi, tunggu hingga 2 sampai 3 hari sebelum mengenalkan makanan lain untuk mengawasi reaksi alergi yang terjadi termasuk gejala diare, ruam, atau muntah.

7. Strawberri
Stroberi merupakan buah favorit yang sehat karena dikemas dengan antioksidan dan vitamin C yang baik dikonsumsi oleh seluruh anggota keluarga kecuali bayi Anda. Selain bersifat asam, stroberi juga alergen yang potensial dan dapat menyebabkan ruam atau reaksi lain.

Dokter merekomendasikan untuk menunda pemberian stroberi sampai setidaknya bayi berusia satu tahun. Berikan dtroberi dalam potongan-potongan kecil atau dihaluskan agar bayi tidak kesulitan dalam menelan.

8. Coklat
Coklat mengandung kafein dan gula yang tinggi, sehingga tidak baik jika diberikan kepada bayi di bawah usia satu tahun.

9. Ikan laut  dan telur
Ikan dan telur memang merupakan sumber protein yang sangat bagus dan diperlukan oleh tubuh. Akan tetapi, pada bayi, sebaiknya ibu tidak memberikan ikan laut dan telur pada bayinya yang berusia di bawah 6 bulan.

Karena ikan laut dapat menyebabkan reaksi alergi. Alergi makanan karena ikan laut paling mudah terdeteksi, karena gejala yang ditimbulkan relatif cepat. Alergi makanan karena ikan laut termasuk reaksi alergi tipe cepat. Biasanya kurang dari 8  jam keluhan alergi sudah bisa dikenali.

Jenis ikan laut yang sering mengakibatkan gangguan adalah jenis ikan laut yang kecil, seperti udang, cumi, kerang, kepiting dan sebagainya. Sedangkan ikan laut yang agak besar seperti salmon, tuna dan sebaginya relatif lebih ringan.

Pemberian ikan laut dan telur boleh dilakukan setelah bayi berusia di atas 6 bulan. Lebih amannya di atas usia 8 bulan, karena ikan, udang dan telur menjadi bagian dari menu seimbang yang dibutuhkan gizinya oleh bayi dalam pertumbuhan di masa emasnya.

Sumber:
  • http://bkbpp.pinrangkab.go.id/index.php/artikel/89-makanan-yang-tidak-boleh-diberikan-pada-bayi
  • http://www.rumahbunda.com/nutrition-health/makanan-yang-dapat-menyebabkan-alergi-pada-bayi/